Berita Populer

Asik Membahas Karir, TSM Kedatangan Orang-Orang Hebat Ini Lho!

Ketika bertambah dewasa, pemikiran dan keinginan kita seringkali berubah menjadi lebih realistis. Ketika dulu kita hanya bisa bermimpi untuk memiliki 1.000 boneka, pergi ke bulan, dan lain-lain. Semakin dewasa, hal-hal tersebut terasa menjadi lebih “mungkin” dan “realistis”. Salah satu hal yang sangat kita perlukan ketika kita beranjak dewasa dan perlu kita kejar adalah karir. Untuk mencapai mimpi kita, tentunya kita menginginkan adanya stabilitas dari jenjang karir di dalam hidup kita. Namun, sebenarnya seberapa penting karir itu? dan mengapa kini hal tersebut menjadi sesuatu yang harus kita perhatikan?

Berbekal dari rasa penasaran tersebut, Trisakti School of Management berkolaborasi dengan 2 kampus lain, yaitu London School Public Relation (LSPR) dan PPM School of Management, berhasil menghadirkan dan memperluas wawasan para mahasiswa mengenai arti dari karir itu sendiri dan bagaimana cara kita untuk berkomitmen padanya. Kegiatan kolaborasi ini sendiri dinamakan sebagai “Career Fair 2023”. Selain untuk menjawab pertanyaan mengenai karir, kolaborasi ini juga dijadikan sebagai peluang bagi TSM untuk menjalin relasi yang baik dengan LSPR dan PPM School of Management. Pada kesempatan kali ini, Pak Arya Pradipta, Pak Wibisono Soediono, dan Ibu Annisa Kanti menjadi perwakilan dari TSM. Diikuti oleh Ibu Yama, Ibu Tesalonika, Ibu Wanda, dan Pak Yono sebagai perwakilan dari LSPR. Terakhir, Ibu Alicia, Ibu Resti, Ibu Denia, dan Pak Syahrir sebagai perwakilan dari PPM School of Management.

Diselenggarakan selama beberapa hari, pada kesempatan ini TSM mendapatkan tugas untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Career Talk yang merupakan bagian dari rangkaian acara Career Fair. Acara dimulai dengan kata sambutan dari Pak Arya Pradipta selaku pimpinan dari TSM. Di dalam pidatonya, beliau menceritakan keinginan beliau bagi para mahasiswa dalam mempertahankan kehidupan, serta keinginan untuk berkomitmen terhadap pekerjaan yang tidak hanya bertumpu pada pendidikan. Untuk mendapat titik terang dari hal tersebut, TSM, LSPR, dan PPM berhasil mendatangkan ketiga pembicara yang mumpuni di bidangnya dan memiliki jenjang karir yang tidak “main-main”.

Menjadi pembicara pertama dengan topik “Adulting 101: Work Life Preparation”, Ibu Devina Jevira merupakan alumni dari TSM angkatan 2010, lho! Kini, karena kegigihan dan komitmennya, beliau berhasil menjadi seorang Finance Professional di Danone Indonesia. Dalam topiknya, Ibu Devina memulai dengan penjelasan mengenai adulting yaitu the practice of behaving in the manner of a responsible adult, especially in completing everyday tasks. Dalam pengertian ini, beliau meng-highlight ketiga hal yaitu behaving, a responsible adult, dan completing yang menandakan semakin bertambah dewasa kita harus memperhatikan perilaku, tanggung jawab, dan etika kita karena di dalam dunia kerja kita akan dihadapkan dengan sesuatu yang tidak bisa diprediksi begitu saja.

Tidak kalah seru, topik berikutnya adalah “What Skills do Companies Desire the Most in 2023?” yang dibawakan oleh Ibu Atiek Idaningsih, seorang vice president human capital management BCA. Dalam pembahasannya, beliau sedikit menyinggung mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap banyak perusahaan, terutama industri perbankan. Menurutnya, pandemi menyebabkan banyak perubahan di dalam perusahaan, salah satunya adalah pemaksimalan remote working. Akibatnya, di masa kini, perusahaan tidak hanya lagi menginginkan skills dari suatu individu, melainkan menginginkan sesuatu yang lebih, yaitu kolaborasi.

Topik penutup di Career Talk 2023 ini adalah “Personal Branding & Networking for Fresh Graduates” yang dibawakan oleh Kak Jehian Panangian Sijabat yang merupakan CEO dari Mantappu Corp, Founder Menantea, dan juga merupakan penerima penghargaan Forbes 30 Under 30 Asia. Menurut Kak Jehian, personal branding merupakan hal yang melekat di dalam diri semasa hidup dan ada di dalam kehidupan sosial kita. Personal branding menjadi salah satu alternatif kita dalam menunjukkan bahwa diri kita “otentik” yaitu hal yang dapat membedakan kita dengan orang lain dan hal ini bukanlah sesuatu yang bisa dipalsukan. Dua hal yang kita butuhkan dalam membangun personal branding adalah persepsi dan persona. Kedua hal inilah yang akan membawa kita ke dalam posisi superiority dan inferiority, pada saat itulah kita harus memutuskan, kita ingin diingat seperti apa ketika kita mati? Apa pesan yang kita ingin sampaikan ke dunia? Dan hal itu bisa terjadi dan disampaikan melalui personal branding yang kita miliki.

Wah, It’s a good opportunity to have these three incredible speakers with us! Semoga dengan adanya Career Talk ini, para mahasiswa dimanapun baik bagi para pembaca dapat mengambil sisi positif dari pesan yang disampaikan, ya!

Back to list