Menjadi seorang mahasiswa adalah sebuah pencapaian sekaligus tantangan. Teorinya: Kita berhasil melewati rangkaian tes yang telah disiapkan materinya sejak akhir tahun-tahun SMA. Kita membawa pulang kabar baik bahwa kita akan mulai menjadi mahasiswa yang diberi ragam media serta bekal untuk menyampaikan harapan dan visi misi untuk menjadikan diri dan negara lebih baik lagi. Tapi ternyata, proses menjalani perkuliahan tidak sesimpel itu. Berbagai pilihan akan berbondong-bondong datang–akankah kita fokus kepada IPK atau bergabung ke dalam organisasi, bahkan asistensi?
Topik inilah yang digali secara serius pada seminar ‘Scale Up Your Life’ yang dibawakan oleh Azelia Sari Ramadhani dari PT Deloitte Konsultan Indonesia. Pagelaran ini dilaksanakan pada tanggal 1 September 2022 dari pukul 13.30 – 15.00 WIB dengan tujuan peserta para asisten yang ada di TSM, baik itu Asisten Dosen, Marketing, PR, CDC, dan lainnya. Seminar dimulai dengan sambutan dari Briggita Christie selaku MC, dan dilanjutkan oleh Ma’am Novia Wijaya selaku kepala UPT Lab. TSM yang berperan sebagai moderator di hari itu.
Azel merupakan mahasiswa Akuntansi Angkatan 2016 berbeasiswa penuh dari program International Class TSM. Selama menjalani kehidupan perkuliahan, ia aktif dan mencontohkan beragam pencapaian yang notable. Ia menjabat sebagai asisten dosen, yang kemudian naik pangkat menjadi koordinator para asdos mata kuliah Akuntansi Manajemen I & II. Selain itu, ia mengagumkan peserta dengan sibuknya aktivitas sebagai Asisten Marketing TSM di tengah program ICAEW (Double Degree). Ia lulus pada bulan Januari 2020 dan langsung direkrut oleh Deloitte di bulan Februari berikutnya!
How do you like your classes? Azel mengadakan sesi ice breaking sebelum berlanjut dengan menanyakan hal ini. Salah satu peserta berucap bahwa ia suka kuliah offline sebab intensitas interaksi dan sosialisasi dengan teman-teman lebih banyak. Dibandingkan saat online, meski efisien secara waktu, lebih banyak gangguan yang sulit diatasi seperti gadget. Azel kemudian memaparkan cukup banyak perbandingan antara keduanya. Contohnya, saat online kita bisa offcam, dan saat offline kita harus menjaga gestur setiap saat. Saat online bisa mute, dan saat offline kita harus be ready for every unexpected events!
“Kesempatan untuk bisa maju tersedia untuk kalian semua, tapi balik lagi dimana pilihannya ada di kalian.” Maka dari itu, empat komponen utama dari sukses sebenarnya datang dari pilihan-pilihan kita sendiri, misalnya: Kita seorang pemimpin. Lalu kita ditawarkan dua kandidat, ada yang malu, pesimis, tidak mau belajar; ada yakin, optimis, dan bersemangat untuk belajar. Mana yang kita pilih? Tentunya yang pertama, dan inilah yang disebut sebagai mindset positif. Mindset ini lahir dari circle yang mengelilingi kita, dan bila menemukan lingkaran pertemanan baik, motivasi untuk menumbuhkan skills yang dibutuhkan di tempat kerja, baik itu secara hard skill maupun soft skill, akan datang dengan sendirinya.
Pesan Azel untuk mahasiswa TSM adalah untuk bersiap-siap. Rekrutmen kampus dari KAP Big 4 biasanya dilakukan sekali dalam setahun, jadi jangan takut untuk mencoba keempat-empatnya. Perhatikan keempat poin tadi karena first impression adalah segalanya. Gunakan warna baju yang netral dan pasang diri terbaik kita. Cari tau soal culture dari masing-masing perusahaan, jangan menutup diri dan takut untuk mengambil kesempatan yang ada, tetapi jangan sungkan untuk melindungi kaki kita dari pecahan beling. Tetap semangat, teman-teman mahasiswa!