Popular News

Tim Akuntansi TSM Kembali Memborong Juara!

Saat ini, kita sedang dihadapi dengan dua rintangan. Pertama, ada rahasia umum yang kita sebut pandemi; dan selanjutnya adalah masa libur semester. Kebanyakan dari kita memilih untuk menjadikan kesempatan ini sebagai medium istirahat sebelum perkuliahan offline berlangsung. Tapi ternyata, ada mahasiswa/i ambisius yang tidak kenal istirahat, lho! Kabar gembira datang dari mahasiswa/i TSM jurusan Akuntansi. Empat orang kakak tingkat kita berhasil menyabet dua juara sekaligus pada ajang HMJA Cup, yakni Lomba Akuntansi Nasional yang diadakan oleh  Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Atma Jaya Makassar.

Mari berkenalan dengan sosok-sosok inspiratif ini: Felicia Meli Fonenti dan Eliezer Elbert Damardi sebagai penyandang Juara 2 serta Monica Yulie Carrie dan Catherine Visakha sebagai penyandang gelar Juara 3! Eliezer berkata bahwa mereka mengetahui adanya perlombaan ini melalui dosen pembimbing tim lomba. Kebetulan, karena jadwalnya cocok, mereka semua menyanggupi untuk mengikuti lomba ini. Tepat saja, sesaat setelah mengikuti tahapan awal, prestasi mereka langsung terbukti. Lomba ini dibagi menjadi empat babak, dimana babak satu dan dua merupakan tahap penyisihan untuk akhirnya masuk ke 10 besar.

Kemampuan mereka diujikan melalui sejumlah materi, dari Akuntansi Keuangan, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya, Perpajakan, Sistem Informasi Akuntansi hingga Audit. Di hari selanjutnya, mereka yang memasuki babak semifinal diberi empat pertanyaan dari basis Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Audit, dan perpajakan untuk menentukan enam tim yang lolos ke babak final. Tanpa diragukan, kedua tim ini berhasil menembus babak final. Di ajang penentuan akhir ini, mereka diberi sebanyak 10 soal dengan sistem betting, dimana semua peserta dapat menjawab dan berusaha mendapat nilai tertinggi.

Saat melihat nama tim mereka di layar pengumuman, Monica mengungkapkan bahwa ia sangat senang. Meskipun lomba diadakan secara online, prosesnya cukup melelahkan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan zona waktu penyelenggara dan domisili mereka. Fakta bahwa perlombaan seperti ini biasanya beranggotakan tiga, dan mereka keluar dari zona nyaman mereka dengan berpasangan, juga menjadi bumbu manis. Sebagai bentuk kerja sama tim pula, mereka harus sering bolak-balik ke rumah rekan dengan menyesuaikan waktu yang tentunya lebih awal secara WIB.  “Dari lomba ini, pastinya banyak banget pelajaran yang bisa diambil, terutama dari segi akademik. Selama berjalannya lomba ini, banyak soal yang tidak pernah terpikirkan akan keluar–terutama dari segi soal terkait peraturan perpajakan terbaru hingga pembahasan pajak yang ada dalam Omnibus Law,” sebut Eliezer.

Bagi para adik tingkat di TSM, mereka berpesan bahwa melalui pengajarannya, TSM  sudah memberikan kita bekal yang sangat cukup untuk dapat bersaing dalam perlombaan. Banyak pelajaran yang dapat diambil selain sekedar menang-kalah, jadi pastikan bahwa kalian selalu mengambil kesempatan yang ada. Selama kalian ingin belajar dan inisiatif untuk terus mengingat pembelajaran yang diberikan, kalian juga pasti bisa berprestasi baik secara akademik maupun di dunia kerja nantinya!