Berita Populer

Lulus TSM, Langsung Ke Deloitte? Yuk, Cari Tau Mengenai Kegiatan Campus Hiring!

Sekali mendengar nama Deloitte saja, teman-teman pasti sudah bergidik merinding memimpikan pengalaman kerja yang dinantikan. Julukan “Big 4” merujuk kepada empat kantor Akuntan terbesar di Amerika Serikat maupun seluruh dunia, dan Deloitte adalah salah satu bagiannya. Eits, akan tetapi, bukan berarti bahwa hanya mahasiswa berjurusan Akuntansi yang layak dipekerjakan di perusahaan impian yang satu ini. TSM, berkolaborasi dengan Deloitte dengan sejarah kerja sama yang panjang, mengadakan campus hiring pada tanggal 1 Februari 2023 di Auditorium Lantai 2 Kampus Jakarta. Tentunya kalian sudah penasaran akan menegangkannya proses perekrutan dan beragam kemungkinan lini kerja yang belum pernah didengar sebelumnya, kan? Simak ulasan di bawah ini!

“TSM memiliki nilai dan kualitas yang terbaik, jadi, semoga alumni TSM akan selalu sukses dimanapun.” Berikut adalah kutipan pembuka sekaligus doa manis yang diberikan oleh Bapak Sutrisno selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan di hari itu. Dimoderatori oleh Kak Amanda Callista selaku staf HR dan Campus Relation dari Deloitte, acara resmi dimulai pada pukul 10 pagi. Sebelum masuk ke tahap yang menegangkan yaitu, proses seleksi berupa tes. Pihak Deloitte terlebih dahulu memperkenalkan mengenai gambaran besar mengenai perusahaan serta unit-unit bisnis yang terdapat di Deloitte. Tak lain dan tak bukan, hal ini demi membantu para mahasiswa TSM dalam mematangkan pilihannya. Pihak Deloitte pun tak segan untuk mendatangkan beberapa perwakilan dari masing-masing unit bisnisnya yang ternyata terdiri dari beberapa alumni TSM juga, lho!

Menjadi salah satu perusahaan akuntan terbesar, membuat Deloitte tidak hanya menawarkan hal biasa. Para pegawai Deloitte berkesempatan untuk mendapatkan continuous learning berupa; education berupa training di Deloitte University, exposure, dan juga tentunya experience seperti pertukaran pegawai antar negara. Keren sekali bukan? Kembali lagi dengan unit bisnis, perkenalan unit bisnis yang pertama adalah audit and assurance yang dibawakan oleh Pak Arya dan Ibu Melia Sanjaya. Menurut mereka audit telah memberikan banyak pengalaman berharga yang bisa membawa mereka sampai ke luar kota dan mendapatkan banyak pengalaman baru yang berkesan. Berikutnya, unit bisnis risk advisory yang dibawakan oleh Pak Daniel, menurut beliau pekerjaan ini dapat membawa beliau untuk menelusuri berbagai hal baru. Contohnya, ketika Omnibus Law diterbitkan, ia dan tim diharuskan untuk meneliti terkait isinya dan memantau dampak atau risiko yang dapat timbul bagi perusahaan berdasarkan isi dari Omnibus Law tersebut. Tentunya ketelitian sangat diperlukan, ya!

Tidak berhenti sampai disitu, unit bisnis berikutnya adalah assurance service yang dibawakan oleh Ibu Vanessa. Bekerja di Deloitte selama 8 tahun tidak memutuskan langkah Ibu Vanessa untuk stay update dengan kehidupan akuntansi. Beliau memaparkan bahwa ia pernah berkesempatan untuk ikut ke dalam program training selama 5 hari 4 malam di Deloitte University untuk mempelajari lahirnya PSAK 74 yang akan mulai efektif di tahun 2025 nanti. Nantinya, mereka akan bertugas untuk membantu dalam proses implementasi PSAK ke setiap perusahaan client. Tidak kalah seru, berikutnya adalah unit bisnis financial advisory! Disini Ibu Wiliani membagikan pengalaman kerjanya yang membawanya sampai menaiki kapal ‘tongkang’ guna menemui client di perusahaan palm oil. Tentunya pengalaman tersebut tidak sering didapatkan ya teman-teman!

Terakhir adalah unit bisnis transfer pricing yang dibawakan oleh Ibu Ardell. Pekerjaan di unit bisnis ini sendiri terbagi menjadi 3 yaitu, transfer pricing documentation, related to dispute, dan juga advisory. Dengan berbagai tipe pekerjaan ini, membuat unit bisnis transfer pricing tidak hanya menerima pegawai dari latar belakang akuntansi saja, melainkan terbuka untuk berbagai jurusan, lho!

Setelah sharing mengenai gambaran besar perusahaan dan unit bisnis, tiba-lah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu recruitment test! Para peserta tes dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama adalah mereka yang melamar ke bagian audit akan diberikan lanyard berwarna hijau, sementara itu kelompok dua adalah mereka yang melamar ke bagian non-audit akan diberikan lanyard berwarna hitam. Perbedaan pemberian lanyard ini dilakukan karena bagi mereka yang akan menjalani tes untuk divisi audit akan mengerjakan tes yang terdiri dari tiga tahap yaitu tes bahasa inggris, psikologi, dan juga technical test. Sementara mereka yang memilih divisi non-audit hanya diharuskan menjalani tes bahasa inggris dan psikologi saja. Menjadi rekrutmen kampus pertama secara offline setelah pandemi membuat rekrutmen yang satu ini terasa lebih ‘intens’. Untuk pelaksanaan tes kali ini, pihak Deloitte akan mengirimkan link soal ke masing-masing e-mail peserta yang telah didaftarkan sebelumnya. Tes ini sendiri memakan waktu sekitar 2.5 jam bagi peserta tes audit dan 1.5 jam bagi peserta tes non-audit.

Mengapa TSM? First impression adalah penentu kesuksesan, dan TSM tentunya sudah mengantongi banyak kesan positif. Kak Inet selaku rekruter Deloitte membeberkan bahwa interaksi TSM dengan Deloitte yang sangat banyak, adanya kelas internasional yang membuat kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa terasah, serta keaktifan sebagian besar mahasiswa di bidang organisasi maupun asistensi membuatnya percaya dengan TSM. Ditambahkan oleh Kak Amanda jua, dirinya yang berkecimpung di bidang Tax and Legal dekat dengan banyak lulusan TSM. Ia melihat bahwa para alumni merupakan pribadi-pribadi yang berdeterminasi. Tak hanya secara teori, pengetahuan soft skill serta attitude yang dicerminkan juga menjadi bukti kualitas edukasi di TSM.

Setelah mendengar ulasan ini, tentunya para teman-teman mahasiswa semakin semangat untuk mengejar karir yang sukses, bukan? Gunakan segala resource yang kalian dapatkan di TSM untuk menjadi mahasiswa yang aktif dan berkualitas di mata para rekruter. Bagi para mahasiswa yang mengikuti tes serta lolos hingga tahap interview, semoga mendapatkan hasil yang diinginkan, ya!