Another day, another achievement! Dikenal sebagai kampus juara, sudah tidak dapat dipungkiri keaktifan para mahasiswa Trisakti School of Management (TSM) dalam mengikuti berbagai macam ajang perlombaan baik tingkat nasional maupun internasional. Di awal Agustus lalu, kabar gembira hadir dari 2 tim perwakilan mahasiswa TSM yaitu Tim Cek TSM yang mendapatkan juara 3 dan Tim Revin TSM yang mendapatkan penghargaan sebagai Best Speaker. Kedua tim tersebut berhasil mengharumkan nama kampus dalam perlombaan yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Kategori lomba National Business Plan Competition (NBPC) yang merupakan lomba bertaraf nasional. Keren sekali, bukan?
Namun, pasti kalian penasaran dengan hal yang mereka lalui untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Dimulai dari Tim Revin TSM yang beranggotakan Raina Azura Susanto Putri, Richo Christian, dan Kevin Hartanto. Salah satu anggota Tim Revin TSM, Raina menceritakan tahapan yang dilalui tim ini sampai pada akhirnya berhasil mendapatkan gelar sebagai best speaker. Diawali dengan tahap pertama perlombaan yang mengharuskan mereka untuk membuat proposal dengan beberapa tema pilihan. Dari berbagai pilihan tema yang ada, Tim Revin TSM memutuskan untuk memilih tema Kuliner. Dengan judul yang bertajuk We Dang “Grilled Wedang with Coconut Milk and Soy Milk” di mana mereka terinspirasi dari makanan khas Indonesia yaitu Wedang Ronde. Setelah berhasil lolos di tahap pertama, Tim Revin TSM akan mempresentasikan hasil proposal mereka di depan juri dan juga peserta lain yang berhasil lolos tahap pertama.
Raina membeberkan bahwa di balik keberhasilannya dengan tim, ada beberapa kendala yang dilalui. Sebagai tim yang terdiri dari mahasiswa akhir, tentunya mereka memiliki berbagai kesibukan masing-masing yang membuat waktu mereka untuk berdiskusi semakin berkurang. “Aku dan tim baru sempet daftar lomba sekitar seminggu sebelum pendaftaran lomba batch 2 ditutup karena baru kepikiran mau ikut lomba lagi. Jadi, deadline dan waktu memikirkan idenya itu kejar-kejaran,” tambahnya. Namun, kendala tersebut tidak menghalangi Tim Revin TSM dalam memboyong penghargaan untuk TSM. Kepercayaan diri dan juga bagaimana Tim Revin menguasai materi menjadi faktor penghargaan best speaker berhasil mereka raih.
Di akhir sesi wawancara pun Raina memberikan sedikit wejangan untuk para mahasiswa TSM yang masih ragu untuk mengikuti perlombaan. “Selama ada kesempatan untuk belajar lebih dan mengimplementasikan apa yang sudah kita pelajari di perkuliahan, gak ada salahnya untuk coba mengikuti lomba. Mengikuti lomba pastinya dapat menambah wawasan dan juga pengalaman kita. Bisa gak bisa itu urusan belakang karena kalo gak dimulai, gak akan ada kesempatan untuk mencoba. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan yang ada!”
Melalui tahapan yang sama dengan Tim Revin TSM, Tim Cek TSM yang beranggotakan Evan Jeremia Kristianto, Christabella Yohanna, dan Kinanti Riyanto berhasil mendapatkan juara 3 dalam perlombaan ini. Evan bercerita bagaimana usaha ia dan rekan-rekan satu timnya yang ternyata baru pertama kali menjadi satu tim dan mengikuti lomba bersama untuk mewakili TSM. “Awalnya kita bertiga bingung gimana sih bikin proposal yang sesuai. Akhirnya kita bertiga coba untuk tanya-tanya kating yang pernah ikut lomba semacam ini,” tangkas Evan.
Dengan mengusung tema yang sama dengan Tim Revin yaitu Kuliner, Tim Cek TSM menggunakan frozen food sebagai tema proposalnya. Mereka pun berhasil lolos dalam tahap pertama dan lanjut ke tahap dua yaitu melakukan presentasi. Evan mengungkapan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh Tim Cek TSM ialah ketika harus membangun chemistry antara satu sama lain yang sebelumnya tidak pernah bertemu. Namun, mereka bertiga berusaha membangun chemistry yang baik untuk menyelesaikan proposal tepat waktu sehingga berhasil masuk ke top 10 dan lanjut ke tahap kedua. Kerja sama tim yang baik mengantarkan mereka ke posisi 3 dan kembali mengharumkan nama kampus.
Beberapa cerita anggota Tim Revin TSM dan Tim Cek TSM, menggambarkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Dalam berkarya, pasti akan ada tantangan maupun rintangan yang akan kita hadapi. Namun, kembali lagi dengan bagaimana cara kita menghadapinya dan bagaimana keinginan kita untuk berjuang. Semoga cerita dari kedua tim di atas dapat membangun semangat kalian untuk terus berkarya!