Pelayanan yang baik tentunya hal yang didambakan oleh banyak orang. Dengan mendapatkan pelayanan yang baik, kita akan merasa puas dan bahagia. Begitu pun TSM, sebagai institusi pendidikan, TSM senantiasa menghadirkan pelayanan yang memuaskan baik dari para tenaga pengajar maupun karyawan. Maka dari itu, pada hari Jumat, 15 Juli 2022, bidang II TSM dalam hal ini bagian HRD mengadakan webinar yang bertemakan service excellent. TSM menghadirkan Bapak Dr. Agung Solihin sebagai pembicara dalam webinar Service Excellent yang diperuntukkan bagi para dosen dan karyawan TSM.
Bapak Dr. Agung Solihin sendiri merupakan seseorang yang sudah berpengalaman dalam bidang service excellent dan corporate culture. Selain itu, beliau juga merupakan lulusan dari Trisakti International Business School dalam Doctoral Program. Webinar diawali dengan kata sambutan dari Bapak Arya Pradipta selaku Ketua Trisakti School of Management. Beliau menyampaikan tujuan dan latar belakang dari diadakannya webinar service excellent yaitu untuk menggali segala potensi yang dimiliki oleh para dosen maupun karyawan dan berharap potensi tersebut dapat dikembangkan, serta melihat kekurangan yang dapat diredam demi kebaikan TSM.
Webinar dimulai dengan penyampaian poin penting, yaitu seringkali kita merasa kurang bahagia dikarenakan diri kita yang kurang merasa bersyukur. Kita gelisah karena tanpa sadar lebih sering memikirkan yang sedikit dan melupakan yang banyak. Beliau turut menyampaikan perbedaan yang ada antara service excellent dan service culture. Menurut beliau, service excellent adalah kondisi dimana frontliner dari suatu lembaga terlihat sangat baik dan memuaskan. Namun dibalik itu, ada yang bagus dan ada juga yang tidak. Selain itu, yang menjadi hal penting dari service excellent adalah memberikan nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan dan/atau melampaui harapan dan keinginan pelanggan. Sedangkan service culture adalah kondisi di saat pelayanan yang memuaskan baik di depan maupun di belakang.
Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan kata service? Service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud. Dalam istilah yang sederhana, service berarti memberi kebahagiaan. Bapak Dr. Agung Solihin menyampaikan bahwa sebelum kita memberikan kebahagiaan kepada orang lain, kita harus merasa bahagia terlebih dahulu, karena bila tidak, hal yang kita berikan hanyalah sebatas basa-basi belaka. Menurut beliau, service sendiri dapat terbagi menjadi tiga kategori yaitu upper ground level (sangat puas), ground level (biasa saja), dan underground level (sangat tidak puas).
Selain penyampaian menggunakan media presentasi, beliau juga turut menayangkan beberapa video berdurasi pendek yang memiliki amanah. Banyak dari kita yang tanpa sadar terkena jebakan rutinitas. Dengan adanya jebakan ini, kita tidak akan pernah mendapatkan hasil yang berbeda dari usaha yang sama. Bila kita ingin menjadi hebat, kita perlu mencari cara yang berbeda yaitu dengan memberikan nilai tambah pada setiap usaha kita. Cara yang mudah dengan membuat hari-hari yang kita lalui menjadi lebih ‘hidup’ dan dinamik.
Lalu, setelah pembicaraan yang panjang mengenai service, sebenarnya apa hal yang benar-benar diinginkan oleh customer? Beliau mengatakan bahwa hal yang diinginkan oleh customer adalah perasaan aman, prioritas, diperhatikan, dan merasa nyaman. Sementara itu, orang yang dapat disebut sebagai customer kita adalah mereka yang membutuhkan our assistance. Beliau juga mengatakan mengapa hal ini menjadi penting bagi kita untuk memperhatikan customer, tak lain dan tak bukan mereka adalah alasan kita hidup dan memiliki pekerjaan. Karena kita hidup bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk bermanfaat bagi orang lain.
Terakhir, beliau menyampaikan pentingnya komunikasi dengan customer, karena berawal dari komunikasi bisa muncul cinta ataupun kebencian. Terdapat tiga level komunikasi secara praktis yang beliau paparkan yaitu words, action, dan heart. Adanya sedikit aksi sudah bisa menciptakan rasa. Menurut beliau, tindakan bisa menjadi kebiasaan. Kebiasaan bisa menjadi karakter. Karakter bisa menjadi masa depan. Maka dari itu, kita harus lebih keras terhadap diri sendiri walaupun tidak selalu mudah untuk dilakukan. Apresiasi orang lain dan jangan lupa untuk tersenyum!