Tim Arthavika, yang terdiri dari tiga mahasiswa berprestasi dari Trisakti School of Management (TSM), yaitu Komang Agastya Diva (angkatan 2022), Elizabeth Timothy (angkatan 2023), dan Aldryan Leonardo (angkatan 2023), berhasil meraih Juara 2 pada ajang National Business Case Competition yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bali. Ajang kompetisi ini berlangsung dalam dua tahap, yaitu semifinal berupa pembuatan proposal dan final berupa presentasi pitch deck secara langsung di hadapan dewan juri.
Mengusung tema “Strategi Inovasi Evergreen dalam Situasi Geopolitik untuk Market Leader dan Indonesia Emas 2045″, lomba ini berfokus pada isu-isu penting seperti keberlanjutan (sustainability), energi terbarukan, serta lingkungan hidup. Dari 15 finalis yang berasal dari berbagai universitas ternama di Indonesia, termasuk Universitas Udayana, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, dan Telkom University, tim Arthavika berhasil membuktikan kapasitasnya dalam menghadirkan solusi inovatif.
Perjalanan menuju kemenangan ini tidaklah mudah. Bagi ketiga anggota tim, ini merupakan pengalaman pertama mereka mengikuti kompetisi business case. Meski demikian, mereka memutuskan untuk ikut berkompetisi setelah mengetahui informasi lomba ini dari akun Instagram yang khusus membagikan informasi lomba. Motivasi mereka untuk mengikuti kompetisi adalah keinginan untuk berkontribusi positif bagi TSM serta mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari dalam pemecahan masalah nyata di dunia bisnis.
Selama proses persiapan, tim menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah sulitnya menyatukan jadwal diskusi di tengah kesibukan masing-masing. Selain itu, proses brainstorming untuk menghasilkan ide inovatif juga menjadi salah satu kendala yang harus mereka hadapi. Namun, dengan latihan intensif yang dilakukan hingga lima kali, serta kekompakan dan chemistry yang solid di antara anggota tim, mereka berhasil mengatasi tantangan tersebut.
Tim Arthavika percaya bahwa kepercayaan diri, chemistry yang kuat, dan pengumpulan informasi yang mendalam adalah kunci utama yang membawa mereka menuju podium juara. Semangat kerja sama tim yang tinggi serta kemampuan untuk saling melengkapi menjadi faktor penentu dalam menghadapi setiap tantangan selama lomba berlangsung.
“Problems are not stop signs, they are guidelines.” -Robert H. Schuller
Kutipan ini memberikan panduan bagi mereka untuk terus maju meskipun dihadapkan pada berbagai kendala.
Menurut Komang Agastya, keberhasilan tim Arthavika meraih juara 2 ini tidak hanya soal kemenangan, melainkan juga tentang proses pembelajaran yang mereka alami. “Dari pengalaman meraih Juara 2 di BMC#10 Business Case, saya belajar bahwa perseverance dan teamwork adalah kunci utama. Prestasi ini bukan hanya soal kemenangan, tapi juga tentang proses belajar yang membentuk saya menjadi pribadi yang lebih siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.
Sebagai penutup, tim Arthavika berharap agar prestasi yang mereka raih dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa TSM lainnya. Mereka ingin mendorong teman-teman sesama mahasiswa untuk lebih berani mencoba berbagai kesempatan yang ada karena dukungan dari kampus sangatlah besar. “Kesempatan tidak datang dua kali. Semoga prestasi ini memotivasi mahasiswa TSM lainnya untuk berani mengambil tantangan dan terus berinovasi,” ujar Elizabeth.
Semoga di masa depan, tim-tim mahasiswa dari TSM semakin banyak yang meraih prestasi gemilang di berbagai ajang kompetisi.