Asistensi
KULIAH SAMBIL KERJA?
Trisakti School of Management sudah lama dikenal sebagai kampus bertradisi juara yang berkecimpung di bidang ekonomi. Sepanjang 45 tahun berdiri, Trisakti School of Management telah melahirkan ribuan lulusan mahasiswa dan mahasiswi yang terpercaya mampu bersaing secara internasional. Selain sebagai tempat untuk meraih gelar sarjana, Trisakti School of Management juga membuka berbagai peluang pekerjaan di beberapa bagian yang membutuhkan atau yang sering disebut dengan program “Asistensi”. Program ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dan mahasiswi Trisakti School of Management untuk memperoleh pengalaman bekerja selama masa perkuliahan. Untuk menggali informasi lebih lanjut lagi tentang program Asistensi ini, yuk simak beberapa hasil wawancara dengan mahasiswa dan mahasiswi yang telah mengikuti program Asistensi tersebut.
Abraham James, mahasiswa semester 4 yang bergabung sebagai asisten Humas sejak tahun 2019. Saat ini, James ditempatkan pada posisi Front office, negosiasi (nego) dan dokumentasi. “Biasanya kami melakukan negosiasi dengan beberapa Sekolah Menengah Atas untuk program beasiswa full, Beasiswa sahabat TSM (BST), presentasi seputar kampus sampai dengan kegiatan Edufair, “ jelas James.
Diluar dari pekerjaan rutinitasnya, ternyata sebagai asisten humas juga terlibat dalam acara (event) yang diadakan kampus, seperti kompetisi besar sejabodetabek. Ketika event itu diadakan, asisten humas akan dibentuk ke beberapa tim lagi untuk sponsorship dan PIC lomba.
“Untuk mahasiswa dan mahasiswi Trisakti School of Management, jangan lupa pantengin terus instagram Trisakti School of Management (@tsm_trisakti) untuk melihat informasi lebih lanjut seputar pembukaan Asisten baru”, tambahnya
Cynthia Juliani,
mahasiswi semester 8 yang bekerja sebagai Asisten bagian kemahasiswaan (BAMA) untuk divisi Desain.
“Setelah tergabung menjadi asisten BAMA jadi lebih mengerti tentang administrasi kampus. Selain itu memperoleh sudut pandang baru, mengenal dosen dan karyawan Trisakti School of Management lebih banyak lagi serta lebih mudah mengetahui informasi seputar beasiswa-beasiswa di Trisakti School of Management”, jelasnya.
Karena terjun ke dalam divisi desain, rangkaian pekerjaannya tentu berkaitan dengan hal-hal desain seperti, mendesain poster kegiatan Trisakti School of Management, mendesain tampilan untuk televisi Trisakti School of Management dan beberapa pekerjaan lainnya.
Janet Jesslyn, saat ini duduk di semester 6 dan baru saja tergabung sebagai bagian dari asisten dosen untuk tahun akademik 2020.
“Jika kalian ingin mencoba untuk menjadi asisten dosen, coba saja dulu. Jangan takut sesat dalam mengajar ataupun tidak bisa mengajar, karena nanti juga ada prosesnya sendiri. Selain itu sebelum menjadi asisten dosen tentu akan melewati test terlebih dahulu, apabila gagal jangan menyerah dan coba lagi. Menjadi asisten dosen sendiri akan menambahkan nilai (additional value) untuk mencari kerja ditambah dengan meningkatkan kemampuan komunikasi (Communication Skills) yang akan mennumbuhkan tingkat kepercayaan diri. Kemampuan komunikasi ini juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk persiapan sidang skripsi. Jadi coba dulu aja, tidak ada ruginya!”, jelasnya
Dinda Ramadhanty Dahlan
“Waktu tergabung menjadi asisten perpustakaan jadi sedikit banyak kenal dengan staf-staf TSM dan dikenal juga oleh beberapa dosen”, jelasnya.
Terdapat beberapa pekerjaan yang belum diketahui oleh mahasiswa dan mahasiswi pada umumnya. Pekerjaan pertama dikenal dengan istilah “sirkulasi”, pada pekerjaan ini tugasnya adalah untuk melakukan scanner pada barcode buku untuk kegiatan peminjaman dan pengembalian. Pekerjaan kedua adalah “shelving”, tugasnya berkaitan dengan menyusun kembali buku-buku yang sudah selesai dibaca atau dikembalikan sesuai dengan raknya. Pekerjaan ketiga yaitu “Stock Opname” dimana asisten perpustakaan akan menghitung dan melakukan scanning buku-buku yang terdapat di perpustakaan, memperbaharui jumlah ketersediannya serta meletakannya sesuai dengan rak yang disediakan. “Kadang jika bukunya sangat berantakan, kita melakukan mini Stock Opname yaitu membereskan koleksi-koleksi di perpustakaan”, tambahnya.
“Melalui asisten ini kalian dapat merasakan simulasi kecil sebelum memasuki dunia kerja, dimana di dunia kerja kita akan bertemu dengan atasan atau rekan kerja yang berada pada tingkat berbeda meskipun tujuan utamanya adalah kerja sama tim (Team work)”, tambahnya lagi.
Bella Audrey, mahasiswi semester 6 bergabung sebagai asisten Global Relation Office (GRO). Global Relation Office menaungi hubungan kampus secara internasional, sehingga pekerjaannya dapat berupa mengurusi MOU (Memoreandum of Understanding) dan hal-hal yang berhubungan dengan kerjasama internasional.
“Ada capeknya, tapi lebih serunya. Karena kita kerjanya per team bukan individu jadi ada back up segala. Selain itu kita tidak pernah dipush untuk sempurna (perfect) kerjanya dan dibimbing juga”, jelasnya.