Mahasiswa Trisakti School of Management (TSM) kembali mencatatkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih Juara 1 dan Juara 4 pada kompetisi Duta Wacana Financial Insight Competition (DWFIC) 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Kristen Duta Wacana Jogja dan berlangsung selama periode Agustus hingga September 2025. Tim S² Capital, yang beranggotakan Qaysa Najwa Nadhifa, Sylvia Andriany, dan Julius Ariyanto, berhasil meraih Juara 1. Posisi Juara 4 (1st Runner Up) diraih oleh Tim Forte Capital, yang terdiri dari Marchelo Evandria Maheswara, Sella Putri Widjaya, dan Vashya Aprillia Setiawan.
DWFIC 2025 adalah sebuah kompetisi yang berfokus pada Analisis Ekuitas (Equity Research). Para peserta ditugaskan untuk memilih satu emiten (perusahaan terbuka) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, kemudian melakukan analisis mendalam. Analisis ini mencakup aspek fundamental, industri, kinerja finansial, prospek bisnis, risiko, dan valuasi. Hasil akhir dari analisis tersebut dipresentasikan dalam bentuk Laporan Riset Saham (Stock Research Report) komprehensif yang disertai rekomendasi investasi (Buy, Hold, atau Sell). Dalam kompetisi ini, Tim S² Capital mengusung tema “Prospek Investasi di Sektor Digitalisasi dan Energi Terbarukan” , sementara Tim Forte Capital mengangkat tema “Financial Digital Transformation in Sustainability Era: Smart and Wise Investment Strategies”.
Mengenai faktor utama kemenangan, Tim S² Capital menyebutkan dua hal: “Konsistensi Logika Analisis” dan “Kualitas Delivery“. Laporan riset mereka memiliki alur analisis yang kokoh, di mana semua aspek saling terintegrasi dan mendukung. Selain itu, tim mampu memaparkan hasil riset dengan percaya diri dan menjawab pertanyaan juri dengan data yang kuat. Sementara itu, Tim Forte Capital menyatakan bahwa faktor utama keberhasilan mereka adalah kompetensi, yang didapat dari pengetahuan dan keahlian dari pengalaman di kompetisi-kompetisi sebelumnya. Kedua tim pemenang juga diketahui memperoleh informasi kompetisi ini dari grup GalVesT (Galeri Investasi) TSM.
Kedua tim sepakat bahwa mereka memperoleh pembelajaran yang sangat berharga. Para mahasiswa belajar mengaplikasikan alat analisis keuangan profesional, seperti pemodelan Discounted Cash Flow (DCF) dan valuasi komparatif, ke dalam data dunia nyata. Kompetisi ini dinilai menjadi penghubung krusial antara teori akademis dan praktik di industri keuangan , serta mengasah kemampuan untuk mengolah informasi kompleks menjadi narasi investasi yang logis dan meyakinkan.
Pencapaian ini menjadi lebih membanggakan mengingat DWFIC 2025 merupakan kompetisi bergengsi yang terbuka untuk mahasiswa atau sederajat di seluruh Indonesia. Tim TSM berhasil bersaing dengan peserta dari universitas ternama lainnya, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ). Tim Forte Capital berharap dapat terus belajar untuk berkembang menjadi lebih baik di kompetisi selanjutnya. Serupa dengan itu, Tim S² Capital berharap pencapaian ini dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk mendalami dunia keuangan dan investasi, serta menjadi modal awal yang kuat untuk karir profesional mereka di masa depan.